Thursday, December 28, 2017

Perilaku Anak Kucing Yang Berpotensi Berbahaya di Masa Depan

Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan, silakan lihat video dari link di bawah. Video ini adalah video seekor anak kucing yang baru pertama sekali makan cat food(dry food) dan oleh pemiliknya dilihat kurang baik karena sepertinya dia makan dengan terburu-buru.





Sudah lihat videonya? Sekalipun lucu, tetapi apa yang dapat terjadi beberapa bulan kemudian tidak lucu sama sekali. Karena saya pernah mengalami langsung apa akibatnya kalau perilaku ini tidak didisiplinkan sesegera mungkin.-_-!

Anak kucing pada saat pertama kali makan dry food (kira-kira umur 1 bulan) adakalanya memproteksi makanan mereka dan tidak mau berbagi dengan SIAPAPUN. Tentunya harus diingat TIDAK SEMUA anak kucing perilakunya seperti ini, tetapi jika kita menemukan kasus seperti
ini, harus didisiplinkan sedini mungkin.
Cara-cara yang umum akan mereka lakukan untuk memproteksi makanannya adalah:
1. Mendesis seperti ular.
2. Menggunakan cakarnya untuk mencegah siapapun ke makanan tersebut.
3. Mengeluarkan suara lain seperti yang ada di video diatas.

Apa yang terjadi jika hal ini dibiarkan? 
Jika umurnya baru 1 bulan dan kita dekatkan tangan kita ke makanannya maka apa yang terjadi? Dicakar? Hohoho, rasanya cuma gatal bro sis, gak masalaaaaah, mwaahahahahahah. 
TAPI kalau sudah sekitar 3 bulan, sekali cakarnya mengayun, langsung 3 sungai merah di tangan yang bakal kita dapat (luka akibat dicakar). Hal ini pernah saya alami dan harus saya katakan luka akibat cakarannya cukup panjang. Hal ini berarti anak kucing tersebut benar-benar tidak akan segan melukai sekalipun hubungan kita cukup dekat dengannya. Kita sudah dianggap sebagai musuh dalam soal makanan. -_-
Sekali lagi saya ingatkan tidak semua anak kucing berperilaku seperti ini.
Bisa bayangkan kalau dia semakin bertambah besar dan tidak didisiplinkan? GAWAT.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mendisiplinkan (cara-cara ini sebaiknya dilakukan ketika perilaku tersebut sudah mulai terlihat biasanya di umur 1 bulanan):
1. Angkat anak kucing tersebut di bagian scruffnya (belakang leher) dan katakan kepadanya tidak boleh. Mau bagaimana caranya terserah. Mungkin ada yang mengatakan dengan suara tegas, ada yang meniup muka anak kucing, ada juga yang memakai bahasa isyarat menunjuk ke makanan lalu menggoyangkan jari telunjuk didepan muka anak kucing itu sebagai tanda TIDAK BOLEH. Intinya ini adalah peringatan paling awal kepada anak kucing bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan.
2. Jika cara pertama TIDAK BERHASIL, saya sarankan setiap kali dia makan harus diisolasi dan diperhatikan. Coba dekatkan tangan kita ke makanannya, jika dia mencakar (ini sebabnya harus dilakukan seawal mungkin, untuk mencegah tangan kita berdarah-darah dalam mendisiplinkan anak kucing ini :P) maka hukum dia (saya ketuk kepalanya dengan 1 jari tidak perlu kuat nanti dikira menyiksa binatang XD) lalu lakukan cara no 1 (ditiup, bahasa isyarat atau katakan TIDAK BOLEH/NO dengan suara yang tegas). Inti dari cara nomor 2 ini adalah agar anak kucing tersebut tahu perilaku tersebut tidak boleh dilakukan, jika dia masih melakukannya maka dia akan mendapat hukuman. Biasanya anak kucing jika mendapat perlakuan ini dalam beberapa kali langsung sudah mengerti. 

Apakah cara ini dapat dikategorikan penyiksaan terhadap binatang? 
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan memberikan pilihan, mana yang akan kita pilih: membiarkan anak kucing tumbuh besar dengan perilaku ini dengan alasan tidak mau menyiksanya dan suatu hari nanti dia bakal mencakar siapapun dan apapun yang mungkin tidak sengaja mendekati makanannya ketika dia sedang makan. Dan luka yang bisa dia timbulkan ketika dia sudah dewasa mungkin akan cukup besar dan cukup parah. Pada saat ketika hal ini terjadi, kita mungkin akan dihadapkan dengan pilihan membuang kucing tersebut karena dapat berbahaya bagi orang lain terutama bagi orang-orang terdekat.
ATAU 
mendisiplinkan dia sedini mungkin dengan cara menghukum supaya tidak ada siapapun yang akan menjadi korban dari cakarannya di kemudian hari.

Sekian artikel ini semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

No comments:

Post a Comment